Kehadiran anak dalam sebuah keluarga tentu menambah komitmen lebih bagi kedua pasangan.
Selain komitmen waktu mengurus si kecil, pengeluaran rutin pun harus disesuaikan agar keuangan keluarga tetap sehat, apalagi dengan kebutuhan anak yang semakin meningkat.
Hal ini tentu dirasakan para ibu, yang berperan sebagai menteri keuangan keluarga.
Terlebih bagi first-time moms yang sedang dalam adaptasi menjalani peran barunya.
Sebab itu, menyeimbangkan manajemen keuangan keluarga, mengasuh anak, dan kesibukan lainnya membutuhkan kiat khusus agar dapat dijalankan dengan maksimal.
Bagi Devina Hermawan atau akrab disapa Chef Devina, peran seorang ibu sebagai menteri keuangan keluarga sangat krusial, karena menentukan kualitas hidup serta masa depan keluarga.
Bagi para ibu, khususnya first-time moms, menjalankan ‘profesi’ sebagai menteri keuangan keluarga dengan kehadiran sang buah hati butuh penyesuaian khusus dan menjadi tantangan tersendiri.
“Keuangan keluarga kan pasti dinamis.
Seiring berjalannya waktu, kita sebagai ibu akan terus beradaptasi.
Misal, aku yang sebelumnya hidup berdua dengan suami lalu hadir satu anak, bertambah dua, dan sekarang tiga anak, semuanya memiliki tantangan masing-masing.
Dalam mengatur keuangan pun kita harus semakin cermat, seperti berbelanja sesuai dengan daftar prioritas kebutuhan keluarga,” ungkap Chef Devina Hermawan.
Bagi Devina, perencanaan jangka panjang dan jangka pendek pun sangat penting dilakukan bagi first-time moms agar keuangan keluarga tetap sehat.
“Misal ketika bayi, kita sebagai ibu sudah memahami bahwa anak perlu ada imunisasi dan konsultasi tumbuh kembang; atau ketika mereka akan memasuki usia sekolah yang membutuhkan biaya khusus.
Kebutuhan ini perlu kita rencanakan sejak awal agar tidak ada pengeluaran skala besar yang mengganggu keseimbangan keuangan keluarga,” lanjutnya.
Mengurus tiga buah hati, Andrew Orham, Audie Orla, dan si bungsu berusia empat bulan Austine Orlene, cukup banyak mengubah keseharian Devina, teruta,a waktu dan jadwal yang semakin padat.
“Pada proses pemulihan fisik awal pasca melahirkan, misalnya, aku juga harus tetap ada untuk anak-anak,” tutur Devina.
Menghadapi momen seperti ini, Devina mengaku tidak sendirian.
Ia dan suami selalu saling berbagi tugas mengurus keluarga dan buah hati tercinta.
Namun begitu, tetap ada tugas masing-masing yang harus dilakukan.
Devina mengakui, kolaborasi ini bukan hanya membantu meringankan beban harian sebagai ibu, namun juga menambah kehangatan hubungan dengan suami.
Bukan hanya dalam mengurus buah hati, kolaborasi ini pun dilakukan Devina dan suami dalam mengatur keuangan keluarga.
“Ada perencanaan jangka panjang yang tentu melibatkan diskusi khusus dengan suami, misal untuk tempat tinggal, asuransi atau investasi, dan rencana pendidikan anak-anak.
Kalau untuk urusan harian atau domestik rumah tangga, hampir semua masih aku yang atur, namanya juga menteri keuangan keluarga kan,” gelak Devina.
Orang tua boleh sibuk, namun urusan anak tetap nomor satu bagi Devina dan suami.
Menurut perempuan yang pernah berkecimpung di dunia modelling ini, kedekatan dan kehangatan dalam keluarga sangatlah penting.
Apalagi antar-saudara kandung seperti Andrew, Audie, dan Austine, harus saling rukun.
“Di sela kesibukan saya dan suami, kami berkomitmen untuk selalu meluangkan quality time bersama anak-anak.
Walaupun tidak lama tapi waktu yang kami alokasikan memang benar-benar fokus dihabiskan untuk melakukan kegiatan dengan anak tanpa gangguan,” pungkas Devina yang menghindari bermain gadget, telepon, dan lainnya saat berkumpul bersama keluarga.
Menjadi orang tua ikut mengubah perspektif Devina dan suami dalam berbagai hal, termasuk dalam mengelola keuangan.
Pengeluaran yang awalnya untuk berdua, kini harus mulai mempertimbangkan kebutuhan anak-anak yang terus berubah seiring proses tumbuh kembang mereka.
Saat mencoba mengatur pengeluaran keluarga, Devina selalu mencoba mengaplikasikan prinsip mawas dan cermat dalam manajemen keuangan keluarga.
“Saat merencanakan keuangan keluarga, aku berusaha lebih selektif memetakan daftar kebutuhan dan keinginan berdasarkan kapasitas yang aku dan suami miliki.
Selain itu, aku juga mencoba lebih aware akan aspek emosional sebelum membeli sesuatu.
Jangan sampai hanya karena alasan menghibur diri malah jadi menambah pengeluaran yang tidak perlu.
Jadi, kami lebih mengutamakan aspek fungsional yang bermanfaat dan menerapkan prinsip lima tujuan keuangan untuk menghindari pengeluaran konsumtif,” ungkap Devina.
Tak kalah penting, Devina juga mengajarkan anak untuk lebih bersyukur dan menghargai apa yang telah dimiliki saat ini, membuat anak-anak juga semakin peka saat ingin membeli sesuatu.
Misalnya saat menyambut kehadiran si bungsu Austine, Devina pun mengaku fleksibel dan tidak kalap belanja keperluan bayi.
“Seiring pengalaman, kita ibu-ibu akan lebih cermat memilih mana yang benar-benar diperlukan dan dalam jumlah secukupnya.
Sekalian mengerem pengeluaran ekstra, kalau ada barang yang keadaannya masih berfungsi dengan baik, tentu dengan senang hati menggunakan barang lungsuran dari kakak-kakaknya Austine,” jelas Devina.
Menjadi menteri keuangan di rumah seraya berkarir sebagai chef profesional di luar rumah, Devina aktif mencari alternatif praktis agar lebih mudah memenuhi kebutuhan keluarga.
Menyiapkan bahan makanan sejak awal agar proses memasak lebih mudah, serta menggunakan platform online untuk belanja grosir bulanan, menjadi pilihan Devina agar lebih tenang menjalani rutinitas bersama anak.
Untuk transaksi keuangan, ia pun memaksimalkan teknologi dalam membantu rutinitasnya.
Utamanya, dengan memanfaatkan layanan dompet digital untuk menunjang berbagai kebutuhan transaksi di tengah kesibukan.
Chef Devina Hermawan merasa sangat terbantu dengan berbagai fitur ShopeePay, seperti Transfer ShopeePay.
Ia mengaku bisa lebih mudah dan hemat bertransaksi walau sedang beraktivitas di luar rumah, seperti transfer uang belanja, kebutuhan uang untuk ART, dan kebutuhan lainnya.
Asyiknya, fitur Transfer ShopeePay ini gratis biaya admin dan tanpa batas kuota harian untuk Transfer Ke Mana Pun, baik ke sesama pengguna ShopeePay maupun ke berbagai rekening bank, serta langsung sampai atau real-time.
“Dengan fitur Transfer ShopeePay, pastinya memudahkan aku dalam mengatur pembayaran kapan pun dan di mana pun dengan praktis.
Apalagi fitur ini ada rekam jejak transaksinya, jadi benar-benar terkontrol,” tandas perempuan 28 tahun ini.