Budaya semakin berkembang seiring pertumbuhan zaman dan teknologi .
Zaman sekarang, istilah patriarki sudah mulai dilupakan masyarakat modern.
Untuk mengikuti arus perkembangan yang kian melaju, perempuan ikut andil berperan besar di dalamnya.
Walau poster feminisme sudah bertebaran di berbagai medium, budaya mengecilkan anak perempuan masih saja muncul.
Perempuan seolah dituntut bertindak manut terhadap segala hal.
Dilansir dari laman UnitedNations, berikut tantangan yang harus dihadapai oleh anak perempuan pada zaman ini.
Bagi anak perempuan, pendidikan tidak terlalu penting.
Itu yang sejak dahulu tertanam bagi masyarakat awam.
Kini sudah banyak perempuan yang mencetak generasi feminis yang berpendidikan.
Perempuan harus bisa bersaing dalam dunia pendidikan bersama dengan laki-laki.
Daya tahan tubuh perempuan memang dianggap lemah.
Namun hal tersebut bukan berarti membuat anak perempuan merasa kecil sehingga tidak bisa melakukan apapun.
Perempuan bisa menjadi setangguh dan sekuat laki-laki bila diupayakan dengan baik dan benar.
Mengutip dari kemenpppa.go.id, saat ini, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan lebih mengedepankan dalam pencegahan dan penanganan kasus kekerasan yang di alami anak perempuan.
Tak terkecuali kasus kekerasan seksual.
Dari KemenPPPA menyebut bahwa masih sedikit sulit menjalankan fungsinya.
Sebab masih banyak ditemukan gap antara meningkatnya jumlah korban dan keluarga korban yang berani berbicara kepada lembaga yang bertugas.
Dilansir dari Unicef, pandemi Covid-19 banyak mengubah aktivitas dunia beralih ke dalam jaringan.
Walau demikian, masih banyak anak di bawah usia 25 tahun yang tidak dapat mengakses internet di rumahnya.
Terlebih bagi anak perempuan.
Kesenjangan gender untuk pengguna internet global tumbuh dari sebelas persen pada 2013 menjadi 17 persen pada 2019.
Meski begitu, tidak menutup kemungkinan bahwa anak perempuan lebih baik mengolah perangkat di banding laki-laki.
Untuk itu sebaiknya kita mampu mengantarkan anak perempuan dalam revolusi digital untuk memperoleh hak-haknya.
MALINI